Ramaikan TKJ!!!
Information
Search
Sekarang Jam
Bogor |
Memiliki sikap yang baik dengan berfikir yang positif
2 posters
Page 1 of 1
Memiliki sikap yang baik dengan berfikir yang positif
Memiliki sikap
yang baik dengan berfikir yang positif
Sikap yang baik bisa berawal dari cara berfikir yang
baik pula, dalam hal ini adalah berfikir secara positif.
Bukankah semua tindakan berasal dari apa yang ada di
benak setiap orang sebelumnya?
Berfikir positif akan memupuk tanggung jawab yang besar
bagi yang bersangkutan sekaligus akan menjadikan
pelakunya menjadi orang yang berjiwa besar.
Berfikir positif memberikan dampak positif pula berupa
tanggung jawab besar dari pelakunya karena orang yang
berfikir positif selalu tidak mencari-cari alasan maupun
melempar kesalahan kepada orang lain, meskipun sesuatu
menimpa dirinya karena sesuatu hal yang di-sebabkan
orang lain. Hal ini bukan berarti orang lain tidak
dipersalahkan tetapi selalu disertai pertanyaan mengapa
hal tersebut menimpa dirinya.
Misalnya dia mengalami penjambretan di jalan, maka dia
juga berfikir kenapa si Jambret memilih dia sebagai
korbannya? Akan terjadi evaluasi terhadap dirinya
sendiri seperti misalnya, Apakah dia tampil terlalu
mencolok? Apakah dia kelihatan seperti orang bingung?
Apakah dia terlalu ceroboh? dan lain-lain.
Apabila sudah demikian dia merasa punya tanggung jawab
yang besar untuk mengubah dirinya sendiri untuk
menghindari kejadian serupa supaya tidak terulang lagi.
Berfikir secara positif harus di-dampingi pola fikir
scara proporsional, karena seseorang tidak boleh
berfikir bahwa orang lain itu sama persis seperti
dirinya. Harus disadari kehidupan di luar sana berbeda
dengan apa yang selalu diharapkan.
Bukankah tidak semua orang berfikir secara positif?
Misalnya seseorang berfikir tidak akan ada orang yang
berani mencuri di rumahnya karena dia berfikir positif
bahwa orang-orang disekitarnya baik kepada dirinya.
Kemudian yang terjadi adalah pencurian di rumahnya, hal
ini terjadi karena dia berfikir “terlalu” positif,
sehingga justru kejadian negatif yang dia dapatkan.
Berfikir secara proporsional bisa diartikan sebagai
berfikir positif yang disertai dengan kewaspadaan bukan
berarti kecurigaan.
Berfikir positif bisa mengubah energi negatif menjadi
energi positif, seperti misalnya mampu mengubah masalah
sebagai tantangan. Bandingkan dengan orang yang melihat
masalah sebagai cobaan hidup yang terlalu berat dan
bikin hidupnya jadi paling sengsara sedunia.
Untuk belajar menghadapi masalah supaya tidak merasa
memiliki masalah yang paling berat adalah dengan melihat
masalah-masalah yang lebih berat yang dihadapi orang
lain. Akan lebih baik kalau mau belajar bagaimana orang
lain mampu menyelesaikan masalah yang lebih besar itu.
Hidup akan lebih bisa dinikmati oleh orang-orang yang
berfikir positif karena berfikir positif akan berdampak
pula pelakunya bisa menerima setiap keadaan dengan besar
hati dan lapang dada. Misalnya sedang tertimpa musibah
sekalipun dia masih tetap mengambil hikmah dan sisi
positif dari musibah itu, kalau rumahnya kecurian
sekalipun yang ada dibenaknya selalu “untung” hanya tv
saja yang dibawa maling sedang barang-barang yang lain
tidak.
Cara seperti ini jelas akan meringankan beban yang
dialaminya, karena kalau dia tetap fokus pada tv-nya
yang hilang, maka stress yang akan didapat. Bukankah
dengan stress belum tentu mengubah keadaan?
Bahkan kalau dia berfikir dengan jernih bisa jadi tv
yang hilang itu bisa ditemukan lagi, seperti misalnya
dengan mengingat-ingat siapa yang mungkin bisa masuk
rumahnya dengan leluasa di samping keluarganya sendiri?
Tentunya hal seperti ini tidak boleh didasarkan pada
sangkaan tetapi harus disertai dengan bukti-bukti yang
kuat.
yang baik dengan berfikir yang positif
Sikap yang baik bisa berawal dari cara berfikir yang
baik pula, dalam hal ini adalah berfikir secara positif.
Bukankah semua tindakan berasal dari apa yang ada di
benak setiap orang sebelumnya?
Berfikir positif akan memupuk tanggung jawab yang besar
bagi yang bersangkutan sekaligus akan menjadikan
pelakunya menjadi orang yang berjiwa besar.
Berfikir positif memberikan dampak positif pula berupa
tanggung jawab besar dari pelakunya karena orang yang
berfikir positif selalu tidak mencari-cari alasan maupun
melempar kesalahan kepada orang lain, meskipun sesuatu
menimpa dirinya karena sesuatu hal yang di-sebabkan
orang lain. Hal ini bukan berarti orang lain tidak
dipersalahkan tetapi selalu disertai pertanyaan mengapa
hal tersebut menimpa dirinya.
Misalnya dia mengalami penjambretan di jalan, maka dia
juga berfikir kenapa si Jambret memilih dia sebagai
korbannya? Akan terjadi evaluasi terhadap dirinya
sendiri seperti misalnya, Apakah dia tampil terlalu
mencolok? Apakah dia kelihatan seperti orang bingung?
Apakah dia terlalu ceroboh? dan lain-lain.
Apabila sudah demikian dia merasa punya tanggung jawab
yang besar untuk mengubah dirinya sendiri untuk
menghindari kejadian serupa supaya tidak terulang lagi.
Berfikir secara positif harus di-dampingi pola fikir
scara proporsional, karena seseorang tidak boleh
berfikir bahwa orang lain itu sama persis seperti
dirinya. Harus disadari kehidupan di luar sana berbeda
dengan apa yang selalu diharapkan.
Bukankah tidak semua orang berfikir secara positif?
Misalnya seseorang berfikir tidak akan ada orang yang
berani mencuri di rumahnya karena dia berfikir positif
bahwa orang-orang disekitarnya baik kepada dirinya.
Kemudian yang terjadi adalah pencurian di rumahnya, hal
ini terjadi karena dia berfikir “terlalu” positif,
sehingga justru kejadian negatif yang dia dapatkan.
Berfikir secara proporsional bisa diartikan sebagai
berfikir positif yang disertai dengan kewaspadaan bukan
berarti kecurigaan.
Berfikir positif bisa mengubah energi negatif menjadi
energi positif, seperti misalnya mampu mengubah masalah
sebagai tantangan. Bandingkan dengan orang yang melihat
masalah sebagai cobaan hidup yang terlalu berat dan
bikin hidupnya jadi paling sengsara sedunia.
Untuk belajar menghadapi masalah supaya tidak merasa
memiliki masalah yang paling berat adalah dengan melihat
masalah-masalah yang lebih berat yang dihadapi orang
lain. Akan lebih baik kalau mau belajar bagaimana orang
lain mampu menyelesaikan masalah yang lebih besar itu.
Hidup akan lebih bisa dinikmati oleh orang-orang yang
berfikir positif karena berfikir positif akan berdampak
pula pelakunya bisa menerima setiap keadaan dengan besar
hati dan lapang dada. Misalnya sedang tertimpa musibah
sekalipun dia masih tetap mengambil hikmah dan sisi
positif dari musibah itu, kalau rumahnya kecurian
sekalipun yang ada dibenaknya selalu “untung” hanya tv
saja yang dibawa maling sedang barang-barang yang lain
tidak.
Cara seperti ini jelas akan meringankan beban yang
dialaminya, karena kalau dia tetap fokus pada tv-nya
yang hilang, maka stress yang akan didapat. Bukankah
dengan stress belum tentu mengubah keadaan?
Bahkan kalau dia berfikir dengan jernih bisa jadi tv
yang hilang itu bisa ditemukan lagi, seperti misalnya
dengan mengingat-ingat siapa yang mungkin bisa masuk
rumahnya dengan leluasa di samping keluarganya sendiri?
Tentunya hal seperti ini tidak boleh didasarkan pada
sangkaan tetapi harus disertai dengan bukti-bukti yang
kuat.
Re: Memiliki sikap yang baik dengan berfikir yang positif
ya makanya jgn sllu berpikir negatif ja....
sllu berpikir positif biar hidup gk kacau...
sllu berpikir positif biar hidup gk kacau...
Re: Memiliki sikap yang baik dengan berfikir yang positif
kenapa dikit yg isi post ini??
padahal ini seharusnya bisa buat lu semua jadi lebih baik tao..
padahal ini seharusnya bisa buat lu semua jadi lebih baik tao..
Similar topics
» Bekerja Dengan Cerdas
» Membuat Website dengan CMS Drupal
» Galliani tak keberatan dengan Piala UEFA
» polisi dengan uang damai?? setuju gak??
» Lorenzo akan Berlomba dengan Satu Tangan
» Membuat Website dengan CMS Drupal
» Galliani tak keberatan dengan Piala UEFA
» polisi dengan uang damai?? setuju gak??
» Lorenzo akan Berlomba dengan Satu Tangan
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
|
|