Ramaikan TKJ!!!
Information
Search
Sekarang Jam
Bogor |
Tutur Alquran tentang Lumpur Panas
4 posters
Page 1 of 1
Tutur Alquran tentang Lumpur Panas
“Dan
bumi mengeluarkan beban-beban (yang dikandungnya). Manusia bertanya,
mengapa bumi jadi begini?” (az-Zalzalah: 2-3).Pada Jumat, 10 Rajab
tarikh 3393 sebelum Masehi, Nabi Nuh diberitahu oleh Rahmah,
menantunya, jika dapurnya memancarkan air. Nuh Alaihissalam pun
tergopoh-gopoh memerintahkan supaya secepatnya mengangkut seluruh
pasangan flora serta fauna ke kapal. Karena, tanda banjir telah muncul
di dapur rumah Kan’an, putranya.
Kala semua tiba di bahtera, maka hujan deras selama 40 hari turun
berturut-turut. Bangunan-bangunan antik di lembah Dajlah dan Efrat
sontak musnah dalam sekejap diterjang banjir. Padahal, berhari-hari
bangunan tersebut dikerja sehasta demi sehasta. Pusaka zaman
Neolithikum, akhirnya berantakan tak tersisa oleh bah yang bak gunung
ombaknya.
Pada hari Asyura, hari kesepuluh bulan Muharram, kapal Nabi Nuh
merapat di atas gunung Judi di Hushainin, kawasan Mosul, Irak. “Hai
bumi telanlah airmu serta hai langit berhentilah! Air lalu disurutkan
dan perintah terlaksana. Bahtera itu berlabuh di gunung Judi” (Hud: 44).
Penduduk bumi yang selamat cuma 80 orang. Tujuh keluarga Nabi Nuh,
serta 73 orang bani Syits. 80 penumpang tersebut lantas membangun
sebuah rumah bernama Suq ats-Tsamanin (Pasar Delapan Puluh). Hewan
bersama tumbuhan kemudian dikeluarkan dari kapal buat disebar sebagai
warisan masa depan.
Petaka pada 5.400 tahun yang silam itu, ternyata bukan akhir dari
suatu azab. Bencana global tersebut justru menjadi awal dari aneka
prahara yang banyak menelan korban. Di negeri khatulistiwa ini, amuk
musibah berdentang bertalu-talu.
Kengerian bermula ketika tsunami menerjang Aceh pada 26 Desember
2004. Sejak itu, petaka susul-menyusul melabrak. Banjir di Sinjai dan
Gorontalo. Gempa tektonik di seputar laut Kidul, Yogyakarta. Abu
vulkanik menyembur dari lereng merapi di Jawa Tengah. Kabut asap di
Sumatera serta Kalimantan membuat orang Singapura dan Malaysia sesak
napas dan perih mata. Tanaman di lahan produktif lenyap dalam sekejap.
Ikan di tambak-tambak yang dipelihara dengan kasih sayang, mendadak
hilang terbawa air.
Tanpa diduga, sejak 29 Mei 2006, di Desa Renokenongo, Kecamatan
Porong, Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur, menyembur gas sekaligus lumpur.
Volume lumpur awalnya hanya 5.000 meter kubik per hari. Di akhir Mei
2007 ini, luapannya rata-rata sekitar 150 ribu meter kubik per hari.
Lumpur Porong berasal dari gunung api purba berusia sekitar 4,9 juta
tahun. Material lumpur berisi 70 persen air asin serta sisanya berupa
kerikil maupun endapan yang lebih ringan ketimbang pasir.
* Sistem Mekanis
“Dan bumi mengeluarkan beban-beban (yang dikandungnya). Manusia bertanya, mengapa bumi jadi begini?” (az-Zalzalah: 2-3).
Ali Azhar Akbar, pemerhati perminyakan mensinyalir adanya konspirasi
di balik lumpur panas yang merembes tak terkendali. Kongkalikong
tersebut terjadi antara PT Lapindo Brantas Inc sebagai operator blok
Brantas dengan Kementerian Energi Sumber dan Daya Mineral serta BP
Migas. Sebab, pengeboran sumur Banjar Panji 1 (BP-1), dilakukan di luar
batas jangka waktu.
Ali memaparkan temuannya pada Seminar Lumpur di Unair pada 22
Agustus 2006. Menurut alumnus Teknik Perminyakan ITB itu, waktu
eksploitasi Lapindo habis pada tahun 2000, tetapi, mereka tetap
mengeksplorasi sumur BP-1.
Pengeboran tersebut terbukti pula tak memasang casing (selubung bor)
saat mencapai kedalaman 9.200 kaki. Ketika Lapindo mengebor lapisan
bumi dari kedalaman 3.580 kaki sampai 9.297 kaki, mereka tidak memasang
casing 9-5/8 inchi. Padahal, casing sudah harus dipasang tepat di
kedalaman batas antara formasi Kalibeng Bawah dengan formasi Kujung
atau batu gamping (8.500 kaki).
Dokumen eksploitasi juga cuma mengizinkan menggali sedalam
3.000-4.000 kaki. Sementara fakta menunjukkan kalau pengeboran mencapai
9.297.
Pada 29 Agustus 2006, mantan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia
(IAGI) Andang Bachtiar mengemukakan bila lumpur panas itu sebagai mud
volcano (gejala gunung lumpur). Pada intinya, lumpur keluar ke
permukaan dari perut bumi berkat mekanisme alami. Andang melihat jika
mud volcano di Porong terjadi oleh kesalahan pengeboran pada sumur
Banjar Porong 1.
Adriano Mazzini dan Anders Nermoen dari Departemen Geologi
Universitas Oslo, Norwegia bersama Gregory Ahmanov dari Universitas
Moskow, Rusia, berargumentasi kalau lumpur Porong mustahil dihentikan
sebelum kantong lumpur berisi 12 juta meter kubik, terkuras habis.
Semburan lumpur yang berasal dari kepundan gunung lumpur akan terus
berlangsung dari kantung lumpur berdiameter lima kilometer dengan
tinggi 500 meter. Alamat buruk menghantui lantaran kantung-kantung
tersebut bukan hanya satu. Di arah timur laut gunung Semeru sampai
Selat Madura, berderet pula kantung-kantung lumpur.
Geolog independen Rovicky Dwi Putrohari mengulas bahwa di lokasi
sumur Porong 1, tujuh kilometer sebelah timur BP-1, ada tanda-tanda
geologi perihal luapan lumpur di zaman silam. Dengan demikian, semburan
lumpur panas Porong, bakal berhenti setelah menapak puluhan sampai
ratusan tahun!
Selama ini, timbul kesan bila dunia bisnis cuma memaksimalisasi
profit. Mereka tak punya tanggung jawab sosial. Apalagi, memandang
ekosistem sebagai sahabat. Padahal, orang mesti bervisi futuristik
dengan cara ramah lingkungan.
Benak manusia gegap-gempita oleh epigram “taklukkan bumi dan
berkuasalah”. Hingga, muncul diktum Francis Bacon terhadap alam untuk
mengendalikan demi mengambil rahasianya secara paksa. Metodologi ilmiah
yang anti-ekologis, juga terlihat pada paradigma sains Cartesian,
Newtonian maupun filsafat Rene Descartes. Mereka merumuskan jika alam
sekadar sistem mekanis.
Metode mekanistik serta rasionalistik itu, akhirnya menimbulkan
justifikasi ilmiah bagi segenap individu modern buat mengendalikan
alam. Padahal, manusia sebagai wakil Tuhan dititahkan merawat
lingkungan. “Janganlah berbuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah)
memperbaikinya” (al-A’raaf: 56). “Sungguh, Allah tiada menyukai
orang-orang yang melakukan kerusakan” (al-Qashash: 77).
* Sunah Lingkungan
“Dan bumi mengeluarkan beban-beban (yang dikandungnya). Manusia bertanya, mengapa bumi jadi begini?” (az-Zalzalah: 2-3)
Inilah negeri yang paling dahsyat dilaknat siksa. Tak ada negeri di
buana ini yang begitu menderita. Amerika Serikat yang keji serta
imperialistik saja, hanya dipentung badai Katrina. Sedangkan Indonesia
ditimpa mega-azab yang efeknya seribu kali badai Katrina.
Relasi alam dengan insan universal jelas telah sirna sebagaimana
dinosaurus punah dari planet biru ini. Alam yang tiada henti dikuras
energinya oleh para pemilik modal, akhirnya menyisakan kesengsaraan
berkepanjangan bagi banyak orang.
Dalam menanggulangi ekspor asap liar ke Singapura dan Malaysia pada
2006, pemerintah Indonesia menyiapkan dana Rp100 miliar. Alhasil,
pemimpin, pengusaha serta masyarakat sendiri yang sebenarnya menderita.
Generasi berikutnya pun akan kehilangan aneka pegangan. Semua
gara-gara orde para bandit dengan sistem feodal mapan (establish) yang
seenaknya menjarah ekosistem lewat rupa-rupa siasat.
Periode 1997-2000, volume kerusakan hutan Indonesia tercatat 3,8
juta hektar per tahun. Fenomena tersebut merupakan implementasi dari
pola eksploitasi rimba. Hutan tropis di kawasan daerah aliran sungai
(DAS), leluasa ditebang. Padahal, fungsinya menopang seluruh sektor
ekonomi. Tidak ada pemanfaatan hutan lewat manajemen proteksi,
rehabilitasi, konservasi dan eksploitasi.
Di awal Mei 2007, badan dunia yang menangani masalah pangan serta
pertanian (FAO), menemukan data mengerikan. Lembaga itu mengklaim kalau
laju penghancuran rimba raya di Indonesia selama 2000-2005, tergolong
paling cepat di dunia. Tiap tahun rata-rata 1,871 juta hektare hutan
musnah atau dua persen dari luas rimba yang ditaksir sekitar 88,495
juta pada 2005.
Bumi mengeluarkan lumpur panas akibat orang terlena menggaet
lembaran-lembaran duit. Tak pernah ada visi mengenai masa depan. Tidak
terbetik secuil naluri guna menahan nafsu yang terus berhasrat tanpa
jeda mengeksploitasi alam. Paradigma dan perilaku manusia tiada lain
menentang sunah lingkungan. Akibatnya, ekosistem timpang dengan
pelbagai kesialan yang tiada pernah terpikirkan.
Hari ini, setahun sudah masyarakat Sidoarjo berkutat dengan lumpur
panas. Mereka malahan terancam pula dengan amblasan permukaan tanah
yang efeknya teramat menciutkan ketegaran jiwa. Nurani sungguh pedih
melihat tempat generasi berikutnya bernaung harus tergenang rupa-rupa
derita gara-gara pengeboran yang keliru
Begitulah kisah kelam sebuah wilayah di Indonesia. Amuk alam
tersebut menjadi deretan prahara setelah banjir di zaman Nabi Nuh pada
10 Rajab 3393 sebelum Masehi. *
Re: Tutur Alquran tentang Lumpur Panas
wah,,cape gw macana,,,klo bisa,,rada pendek ya,,,,keep make good post
Re: Tutur Alquran tentang Lumpur Panas
Seru man, , itu salah satu bukti,, dari banyak bukti...
iKaka'- Administrator
-
Number of posts : 1397
Age : 32
Address : غنبت ملن
Hobbies / Jobs : فُتسال
Favorites : Permen Formalin,,
Status : افالحا
Today\'s Feeling : Like Tomorrow
Motto : \"Aku Mencintaimu karena agama yang ada padamu, Jika kau hilangkan agama dalam dirimu, hilanglah cintaku padamu\"(Imam Nawawi)
Reputation : 0
Rep. Power : 178300
Member Since : 2008-01-08
Re: Tutur Alquran tentang Lumpur Panas
ckckckckck..... subhanallah, masih banyak banget x??!!!!
ayo mana lagi? ehehehehe
ayo mana lagi? ehehehehe
zemaniez- Advanced Member
-
Number of posts : 90
Age : 33
Address : cikaret city ahaha
Hobbies / Jobs : dengerin musik
Favorites : main musik
Status : a
Today\'s Feeling : a
Motto : ..............
Reputation : 0
Rep. Power : 177600
Member Since : 2008-02-09
Re: Tutur Alquran tentang Lumpur Panas
Serem-serem gimana maksud U?????
iKaka'- Administrator
-
Number of posts : 1397
Age : 32
Address : غنبت ملن
Hobbies / Jobs : فُتسال
Favorites : Permen Formalin,,
Status : افالحا
Today\'s Feeling : Like Tomorrow
Motto : \"Aku Mencintaimu karena agama yang ada padamu, Jika kau hilangkan agama dalam dirimu, hilanglah cintaku padamu\"(Imam Nawawi)
Reputation : 0
Rep. Power : 178300
Member Since : 2008-01-08
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum